.scrollpost { height:100px; width:500px; overflow:auto; }
twitter
    Klik logo disamping untuk follow twitter kami

Mempelajari Makna Hari Raya Nyepi

Sebelumnya,kami segenap pengurus Begig Community mengucapkan Selamat hari raya Nyepi รงaka 1933, Semoga dgn keheningan Nyepi, kita disadarkan kembali akan hakekat kemanusiaan
itu sendiri. Mensyukuri karunia Ida sanghyang widhi wasa atas kekayaan sumber daya alam yangg berlimpah, Menghormati ibu pertiwi dengan menjaga lingkungan dan membangun persaudaraan.

Sedikit ulasan mengenai Hari Raya Nyepi, Hari Raya Nyepi bermakna sebagai hari kebangkitan,
hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Nyepi adalah sebuah ritual penyucian mikrokosmos dan makrokosmos atau juga disebut bhuana alit (alam manusiawi) dan bhuana agung (alam semesta. Rangkaian peringatan Hari Raya nyepi antara lain :

  1. Sebelum pelaksanaan ritual perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan Melasti atau Mekiyis untuk melebur segala macam kotoran baik yang merusak pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Upacara ini juga diiringi dengan perolehan air suci untuk kehidupan. Ritual ini bisa dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, segara atau danau menyesuaikan tempat, waktu dan situasi masing-masing. 
  2. Tawur Agung/mecaru di setiap catus pata (perempatan) desa/pemukiman, lambang menjaga keseimbangan. Keseimbangan buana alit, buana agung, keseimbangan Dewa, manusia Bhuta, sekaligus merubah kekuatan bhuta menjadi div/dewa (nyomiang bhuta) yang diharapkan dapat memberi kedamaian, kesejahteraan dan kerahayuan jagat (bhuana agung bhuana alit). Dilanjutkan pula dengan acara ngerupuk/mebuu-buu di setiap rumah tangga, guna membersihkan lingkungan dari pengaruh bhutakala. Belakangan acara ngerupuk disertai juga dengan ogoh-ogoh
    (symbol bhutakala) sebagai kreativitas seni dan gelar budaya serta simbolisasi bhutakala yang akan disomyakan. (Namun terkadang sifat bhutanya masih tersisa pada orangnya). 
  3. Nyepi dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian yaitu amati karya(tidak boleh melakukan pekerjaan), amati geni(tidak menyalakan api), amati lelungan(tidak boleh berpergian) dan amati lelanguan(idak boleh melaksanakan kegiatan yang berfoya-foya atau bersenang-senang). 
  4. Ngembak Geni. Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas diadakan acara Dharma Santi seperti saat ini.

0 komentar: